AIRMAKS 2013 Moskow: Pameran Dirgantara dan Angkasa Internasional

AIM 1
Foto dan dokumentasi: M. Taufik Salam, 2013

AIRMAKS 2013 Moskow:

Pameran Dirgantara dan Angkasa Internasional

Koresponden: M. Taufiq Salam*

Dikenal dengan julukan kota militer dan pusat penelitian aviasi, kota Zhukovsky kembali menghelat pameran akbar kedigdayaan teknologi dirgantara dan angkasa Rusia. Sejak dimulai tahun 1993, ajang pameran ini selalu ramai dipenuhi pengunjung. Lebih dari ratusan perusahaan industri dalam dan luar negeri Rusia memamerkan aneka produk unggulan mereka. Militer dan sipil. Sebut saja industri mesin roket, mesin jet, peluru kendali, sistem pertahanan udara, alat-alat pengukuran besaran fisik aviasi, pesawat tempur, satelit, sistem komunikasi radio, helikopter, perangkat perang elektronik, radar, dan pesawat angkut sipil.

Kota rahasia Zhukovsky terletak di pinggiran kota Moskow 20 km ke arah selatan. Tidak sembarang orang boleh melintas di dalam kota. Semuanya dikontrol di titik-titik pemeriksaan. Polisi tersebar di setiap sudut-sudut kota, di perempatan jalan besar, di lampu merah, dan pusat-pusat penelitian. Pengendara mobil wajib menunjukan kartu ID, paspor, dan surat izin melintas. Jangan harap bisa melanjutkan perjalanan jika tidak memiliki dokumen tersebut.

Tempat pameran berlangsung di pangkalan militer Ramenskoe. Panjang lintasannya 4985 m. Terpanjang kedua di dunia setelah Cina. Pameran berlangsung dari tanggal 27 Agustus hingga 1 September. Pameran berlangsung sangat meriah. Pengunjung disuguhkan atraksi berbagai jenis pesawat. Yang paling meriah tentunya penampilan jet tempur Sukhoi. Penonton bergemuruh tatkala pilot melakukan manuver kobra. Pesawat terbang tegak dengan kecepatan 30 km/jam membentuk kemiringan hampir 90 derajat! Persis seperti ular kobra siap mematuk mangsanya. Rahasia dibalik manuver ini adalah perhitungan matematis rumit yang berhasil dilakukan oleh desainer biro konstruksi Sukhoi pada era Soviet. Mereka berhasil menempatkan pusat gaya massa pesawat F di belakang pusat gaya gravitasi pesawat G. Tak ketinggalan juara dunia 2 kali, Svetlana Kapanina, 25 tahun, ibu dari seorang anak perempuan kecil. Ia berakrobat dengan pesawat baling-baling berukuran kecil dan menunjukkan kebolehan di langit dengan beragam manuver indah. Ribuan pasang mata menyaksikan dengan seksama tatkala pesawat berliuk-liuk indah. Pesawat dibuat oleng ke kiri 45 derajat, oleng ke kanan 45 derajat, dibanting tegak lurus, di balik 180 derajat, menukik menembus mega membentuk kurva eksponensial dan yang paling menarik ketika pesawat dibiarkan jatuh bebas dari ketinggian setelah terlebih dahulu menukik 90 derajat jauh  ke angkasa. Penonton bertepuk tangan riuh memberikan penghormatan ketika pilot mendarat di lintasan.

Yang paling ditunggu tentunya jet tempur generasi ke-5 AU Rusia. T-50 PakFak. Pesawat yang masih dalam tahap percobaan ini sempat nongol beberapa menit. Dua contoh jet ditampilkan ke khalayak umum. Berdasarkan sumber berita lokal, konon jet ini bisa terbang otomatis seandainya pilot kehilangan kesadaran tak bisa mengendalikan pesawat. Dari benua biru, Eropa juga tak mau ketinggalan. AirBus A-380 menjadi andalan di sektor bisnis penerbangan sipil. Pesawat tambun dua tingkat bermesin ganda di tiap-tiap sayapnya  ini unjuk gigi dengan lepas landas dari ujung bandara. Sempat beberapa kali manuver singkat di angkasa, pilot pesawat kemudian segera mendaratkan pesawat. Penduduk Rusia mungkin tidak mengetahui kalau ada orang jenius Indonesia di balik pengembangannya. Struktur rangka pesawat yang kuat dan tubuh pesawat yang terbuat dari serat karbon memungkinkan ukuran pesawat menjadi jumbo. Pesawat angkut versi militer CN-295 yang diproduksi oleh hasil kerjasama PT DI dan AirBus Corp juga dipamerkan disamping A-380. Pemerintah Rusia hanya bisa berbangga dengan Sukhoi Super Jet dalam urusan pesawat komersil di dunia. Sebuah pesawat angkut modern versi sipil dengan logo Sky Aviation dan lambang bendera Republik Indonesia diletakkan tidak jauh dari A-380. Meskipun ukuran dan teknologi pesawat tersebut setara dengan Boeing 737 namun ditengarai sudah banyak peminatnya. Indonesia dan Armenia adalah konsumer awal yang tertarik menjajal teknologi pesawat tersebut. Masih mengingat pesawat super sonik Concorde yang pengembangannya dihentikan oleh konsorsium Eropa? Rusia juga memiliki tipe pesawat tersebut. Entah siapa yang duluan mengembangkannya. Perusahaan konstruksi pesawat Tupolev memamerkan sebuah SHU-144 versi sipil. Ukurannya terbilang gede. Badannya ramping. Panjangnya 55 meter dan tingginya 13 meter. Terjadi antrian panjang di pintu masuk  pesawat. Ratusan warga Rusia berumur sekitar 40-an dan 50-an rela antri berjam-jam hanya untuk masuk ke dalam pesawat sekedar bernostalgia dengan kejayaan teknologi kedirgantaraan Soviet.

Teknologi sistem pertahanan udara Rusia juga tak mau kalah gengsi. Diletakkan berjejer BUK-M23, Antey-2500, S-300, Radar 55ZHE6UME, TOR-M1 dan TUNGUSKA M1 tampil garang dan menakutkan. Yang unik dan menarik dibahas adalah sistem roket pertahanan udara BUK-M23 dan TOR-M1. BUK-M23 dan TOR-M1 adalah sebuah kendaraan militer lapis baja yang dilengkapi dengan radar dan peluru kendali di atasnya. Ukurannya tidak begitu besar. Seukuran tank kelas berat. Roket BUK-M23 memiliki daya jangkau 25 km dengan kemampuan membawa amunisi 6-12 biji. Didesain khusus agar bisa bergerak bebas di segala jenis medan dan kemampuan mendeteksi, mengunci, dan menembak jatuh objek musuh secara otomatis. BUK-M23 didesain untuk menghabisi objek musuh pada jarak menengah. Setali tiga uang. Roket TOR-M1 memiliki kemampuan unik bergerak acak menghindar dari serangan lawan. Roket TOR-M1 hanya bisa menembak jatuh objek asing tidak melebihi 3 km. Biasanya ditempatkan di sekitar objek vital seperti stadion dan gudang arsenal. Yunani sempat terlihat menggunakannya pada saat olimpiade. Antey-2500 dan S-300 memiliki fungsi sama dengan kedua jenis sistem pertahanan di atas. Namun, jangkauannya meningkat hingga 200 km sampai 300 km.

Di lanud Zhukosky/Ramenskoe yang luas, panitia menyiapkan banyak hall berukuran besar diperuntukkan untuk ratusan industri militer yang biasanya sebagai pendukung industri aviasi dan sistem pertahanan udara. Ada ISS Reshetnev mewakili industri satelit yang mendesain satelit Telkom-3. Irbiz, industri radar. Kuznetsov dari Rusia dan Vega engine dari Ukraina, industri mesin roket. Energia, desainer konstruksi wahana angkasa beserta sistem pendukung energinya. Ryazan Zavod, industri perangkat komunikasi radio di darat, laut, dan udara. Kazan helikopter, pembuat heli termpur Mi-30. Biro desain Tula, perusahaan pembuat senapan serbu infantri dan pelontar roket anti-tank. Izhevsky zavod, industri kamera-video. Vympel, biro desain peluru kendali di darat, laut, dan udara. T8, industri sistem komunikasi kabel beserta perangkat keras pendukungnya. Pribor, kumpulan industri teknologi penerima, registrasi, dan penyalinan sinyal aviasi. Kompozit, industri metalurgi untuk alat-alat pengukuran. Strela, industri penelitian-pengembangan-manufaktur senjata komando radio-elektronik. Konstanta Dizain, industri perangkat lunak virtualisasi pusat pelatihan militer dan sipil. Tupolev, industri pesawat angkut eksekutif supersonik.

Panitia juga menyiapkan beberapa hall yang dilengkapi balkon dan restoran untuk para tamu undangan. Deal-deal bisnis tentunya enak dibicarakan pada saat berdiri di balkon menyaksikan atraksi pesawat diselingi makan siang di restoran. Sekutu dekat Rusia juga hadir. Angkatan militer Cina dan Iran diberikan stan khusus sebagai kawan dekat Rusia di dunia internasioanal. Untuk urusan administrasi bisnis, Rosobroneksport ditunjuk sebagai perwakilan resmi untuk mengekspor teknologi dirgantara dan angkasa Rusia. Ada juga beberapa bank lokal dan internasional hadir untuk memberikan solusi masalah pendanaan. Sebagai malaikat penjaganya, beberapa jasa asuransi militer juga hadir menawarkan solusi masalah kegagalan teknologi di masa datang yang tidak bisa diprediksi.

Setelah 6 hari berturut-turut memanjakan mata pengunjung, acara ditutup pada tanggal 1 September. AIRMAKS berikutnya baru bisa dinikmati 2 tahun kemudian. Berharap, tentunya Indonesia juga bisa turut hadir memamerkan teknologinya pada tahun 2015. Menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah salah satu pemain besar yang harus diperhitungkan. Tentunya sangat membanggakan dan meningkatkan prestise jika masyarakat internasional mengetahui Indonesia memiliki ilmuwan dan enjiner hebat yang bisa menciptakan teknologi dirgantara dan angkasa. Sampai jumpa lagi di AIRMAKS 2015!

AIM 12

 

 

 

*Penulis adalah mahasiswa jurusan teknik radio di Ryazan, Rusia