TULISAN PANJANG PRABOWO USAI BERTEMU JOKOWI

Ini Tulisan Panjang Prabowo Usai Bertemu Jokowi
Sabtu, 18 Oktober 2014 07:31 WIB

Warta Kota/henry lopulalan
Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan tertutup di Jalan Kertajaya JakartaSelatan, Jumat (17/10/2014). Pertemuan kedua tokoh itu antara lain membahas langkah-langkah perbaikan bangsa kedepannya. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Tribunnews.com, Jakarta – Dua kandidat dalam Pemilu Presiden 2014, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, bertemu sudah pada Jumat (17/10/2014) pagi. Beragam makna bermunculan dari pertemuan dan pemunculan bersama mereka.
Selepas pertemuan itu, Prabowo pun menulis pesan panjang untuk para pendukungnya, lewat jejaring dunia maya Facebook. Di dalamnya, Prabowo menegaskan pentingnya persatuan nasional, apa pun yang masih tertinggal dari Pemilu Presiden 2014.
Dalam tulisan panjang tersebut, tersemat pula poin pembicaraan Prabowo dengan Jokowi. Berikut ini pesan lengkap Prabowo tersebut dengan perbaikan minor redaksional:

Sahabatku sekalian,

Saya tahu banyak di antara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.
Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.
Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDI-P dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.
Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.
Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.
Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.
Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.
Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.
Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.
Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.
Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.
Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa ksatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.
Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai kesatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.
Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliau pun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.

Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.

Wassalamualaikum.
Salam Indonesia Raya,
Prabowo Subianto, 17-10-2014

BEBERAPA KOMENTAR

Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi berlangsung di salah satu rumah milik Prabowo, di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan. Sempat diragukan banyak kalangan bisa terwujud, pertemuan ini hanya “dirancang” tak lebih dari 12 jam.
Tio Rendika Yeremia Sitanggang-1 hari laluLaporkan
#Respect


i am me-Bnyk sekali yg baik dlm pesan ini. Tp ada jg yg mengkhawatirkan, misal: “kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik”,”Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita.”, “Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.”, semoga sy salah, tp kita lihat dia tetap menginginkan UU Pilkada dan pemilihan Presiden lewat MPR tidak. Semoga sy hanya khawatir berlebihan.


Wijayanti Shinta-

sehat sejuk melihat smua ini,,,smoga p prabowo jg d sertakan mnjadi pmimpin negri ini,,n bs mnjalin ktulusan,amin

Rahman Mhan
Asikk’eey… So sweet dah.. Hahaha..

anti poli tikus
So sweet………
Ajak lah jg temen2 koalisi bpk untuk tobat bareng……
Ayo semua nya kita bangun negeri kita Indonesia, salam Indonesia Raya dengan 2 dan 3 Jari……..

firaimot sutsirave-1 hari laluLaporkan
Moga² sesuai dg Lukas 15: 11-32 “kembalinya anak yg hilang”

Redemta Maria Indrawati-1 hari laluLaporkan
Betul pak, jangan spt kurawa. Hidup Mahabarata

Muke gileeeee
BalasSuka

Daniel Mandagi-1 hari laluLaporkan
Dalam sebuah pertandingan mmg hrs ada yg menang,apalagi dlm proses pilpres pst hny satu yg mnjdi presiden,sikap seorang negarawan hrs dikedepankan demi utk mnjga stabilitas NKRI yg kita cintai,kpd pak prabowo mdh2 han sllu mndngr suara hati nurani bpk yg plg dlm,jgn dngrkan prkataan org disekitar yg sipatny ingn mnghasut sprti perilaku seorang sengkuni.
BalasSuka

Jonathan Prasetyo-1 hari laluLaporkan
Sungguh saya merasa senang dgn pertemuan ini,dan saya respek pd pa Prabowo yg memperlihatkan jiwa besarnya,hanya yang ingin negara ini hancurlah yg msh memberitakan hal yg bersifat mengadu domba rakyat.
BalasSuka

Firman Lunaty Rambah-1 hari laluLaporkan
” Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke ”
BACOT LO PAK
UUD 1945 AJA UDAH LO ROBAH ASLI APANYA COBA
SEKARNG PILKADA AJA DPR YG MILIH ITU NAMANYA YG ASLI
3 BalasanSuka-1 orang

Mata Hati-1 hari laluLaporkan
Terpecah belahnya anak bangsa yang dikarenakan masalah politik tidak terlepas dari media yang kadang kala memanas-manasin, bukan mendinginkan dengan kata-kata yang sejuk.
BalasSuka

Fx Pro-1 hari laluLaporkan
sudah lah ….walau dia berpura pura ..lebih baik dr pada gak sama sekali
BalasSuka-1 orang

mimi1510-1 hari laluLaporkan
Sbaiknya prabowo mengisolasi diri dari para preman n sengkuni di sekitarnya. Kalau perlu jauhi n buang jauh2 mereka.
BalasSuka

paket hemat-1 hari laluLaporkan
Memang ga da yg ga mungkin didunia ini..Buktinya : cuma diColok di stop kontak, Tagihan Listrik pasti turun 30% selamanya..sdh terbukti sejak 2005, pelanggannya jutaan, dibawa dari Jerman.. Pembuktiannya disiarkan live di TVone.. Inikah yg anda butuhkan selama ini ?? Call : 0821-1213-4163

Nh. Muhtar-2 hari laluLaporkan
sangat mudah memutar balikan fakta, dari awal kampanye siapa yg nenyebar fitnah, siapa yg mefitnah jokowi org singgapur, keturunan cina, non muslim sampai sengan jokowi pki, siapa sponsor obor rakyat, siapa yg nengerahkan babinsa, siapa yg mengirim surar ke guru2 lewat instansi dan masih banyak lagi kecurangan dan fitnah yg ditujukan ke jokowi, dg seenaknya setelah kalah memutar balikan fakt itukah negarawan ?

Tu fahri hamzah..padlizonk..denger baik2…amin rais jga..beri contoh yg baik buat yg muda

Franklin Ginanjar-2 hari laluLaporkan
Pak prabowo jadilah bangsawan yg dihormati. Kenapa masih mementingkan pendukung? Mau nyalon lg bisa? Ideologi politikus kadang melenceng dari ideologi bangsa. Terimakasih tlah mengirim oposisi d parlemen untuk saling mengawasi pemerintahan JW-JK

Muhammad Machin-2 hari laluLaporkan
semoga perbedaan selama ini tidak kedalam relung2 hati yg terdalam,karena untuk keposisi sekarang harus perjalanan panjang,menye imbangkan dulu dengan sapu bersih di dpr dan mpr.Harapan rakyat adalah kerjakeras oleh semua pihak untuk rakyat,nkri dan kedaulatan nkri di mata dunia. Salam hangat untuk sahabat Prabowo Subianto dan sahabat Joko widodo.MERDEKA !!!

Leave a comment